Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

Belajar Makan

Kemandirian perlu diajarkan sedini mungkin pada anak. Karena perilaku anak dapat dibentuk dari pengaruh lingkungan, sedangkan lingkungan terbesar anak-anak adalah rumah. Apabila anak sudah memasuki usia 1 tahun, seperti Tsaqifah Fahimmah Firdaus, nah wajib ni harus di latih kemandirian secara bertahap. Perlu proses waktu dan kesabaran untuk melatih anak usia 1 tahun untuk mandiri. Belajar Makan lagi yuk sayang.... 👩: sayang makan yuuk :) 👶: mamam... Jeddah, 30 November 2017 Irma Tazkiyya # Hari 1 # Tantangan10Hari # Level2 # KuliahBunSayIIP # MelatihKemandirian

Maunya Makan Sendiri

Tsaqifah Fahimmah Firdaus, panggil saja dengan sebutan qifa. Balita berusia 1 tahun 3 bulan ini, menurut mamah nya anak yang sangat aktif, dan yang jelas qifa termasuk peniru ulung. Sarapan hari ini, bubur kacang hijau dan roti, awalnya saya menyuapi qifa, sudah dapat 5 suap namun untuk selanjutnya qifa tidak mau disuapi... 👩: "Ayoo nak, makan lagi pintar 😃" 👶: ... emmmm, sambil geleng-geleng kepala... kemudian, sendok ditangan mamahnya diambilnya dan qifa ingin meyuapi sendiri... 👩: "oooh, anak mamah mau suap sendiri yah,,, anak pintar, belajar makan sendiri yah sayang"😘 "Pandu  positif untuk qifa,,, emmmuahh, qifa memang hebat, sudah bisa makan sendiri" Kalimat-kalimat positif, sangat baik untuk perkembangan otak nya, apalagi pujian untuk sang buah hati. Sie kecil senang, mamah nya juga sangat bahagia. Jeddah, 11 November 2017 Irma Tazkiyya #hari10 #gamelevel1 #tantangan10 hari #komunikasiproduktif #kuliahbunsayiip

Peniru Ulung

Alhamdulillah, sang buah hati berangsur membaik, walau batuk flu nya masih menghantui tubuh si kecil. Namun, hari ini qifa sudah mau bermain dan minum susu. Saat mamah nya repot dengan bersih-bersih rumah, seperti menyapu dan mengepel, si kecil mau ikutan untuk membersihkan rumah. 👩: "Nak, mamah ngepel rumah dulu yah, qifa main sendiri dulu yah di kamar" 👶: ... sambil menatap mamahnya, dan fokus ngutak ngatik puzzel nya... 👩: "Hahhh (kaget),  ternyata anak mamah udah di belakang mamah aja" 👶:.. heemmm,, huhuhu... sambil nunjuk-nujuk kain pel, sebagai tanda, qifa ingin ikut ngepel juga... 👩: "oooh, qifa mau bantuin mamah yah, ngepel... anak pintar (sambil membiarkan kain pel nya di pegang qifa)... qifa hebat yah, baru 15 bulan udah bisa bantuin mamah... pandu positif untuk qifa, prok-prok-prok (sambil memperagakan tepuk tangan), qifa memang hebat (sambil mengangkat kedua ibu jari di dapan qifa) 👶:... sie kecil, senyum-senyum, sambil kegirangan, me

Maaf Yah Nak...

Saat kondisi bumil sedang tidak fit, anak masih sakit. Wahh, ternyata ini yah jadi ibu rantau di negeri orang, harus bisa semua nya sendiri. Terkadang emosi mengalahkan logika kita, saat sang buah hati masih sangat cengeng karena kondisi badannya yang tidak bersahabat saat ini. Hari ini adalah hari yang cukup melelahkan. Saat hamil, kondisi perut sedang kram, memasak harus menggendong sang buah hati yang menuntut perhatian lebih. Belum selesai pekerjaan satu, anak saya 'pup' dan ternyata diapers nya tidak bisa menampung 'pup' nya dan akhirnya berceceran kemana-mana. Langsung saya bawa ke kamar mandi untuk dibersihkan, namun anak saya yang masih 15 bulan menangis sekeras kerasnya, tidak mau dibersihkan kotoran nya, yang diminta hanya di gendong terus-terusan..  👩: "Nak, ayoo lawan sakitnya, qifa harus sembuh, mamah kangen lihat qifa yang ceria,, ayoo sayang, mamah bersihkan dulu 'pup' nya yah" 👶:... nangis keras,, tidak mau berdiri, mau

Saling Memahami

Kondisi saat ini saat anak masih sakit, istri juga sakit, sedangkan kerjaan suami sedang padat dan sering lembur. Memahami kondisi masing-masing sangat diperlukan. kring...kring...kring, suara ponsel ku  berbunyi, oooh papah yang telp... 👨: "sayang, bagaimana kondisi anak kita?" 👩: "demamnya masih naik turun, tadi pagi sudah ga demam, ehh sekarang suhu tubuh nya 38 C, paling sedih nya kalau liat qifa lagi batuk-batuk, sama pilek nya masih belum sembuh" 👨: "ooh, ya udah, nanti malam kita berobat yah" 👩: "papah pulang jam berapa?" 👨: "papah usahakan setelah magrib, mamah juga jaga kesehatannya yah" 👩: "Iya sayang" Menunggu sang suami pulang kerumah. Dari dalam kamar terdengar suara kunci pintu terbuka, menandakan suami tersayang sudah sampai rumah. Seperti biasa, selain salammualaikum, tangan saya menyambut tangan suami dan suami mencium kening saya😍. Dan anak kami yang terbangun, malihat papah nya

Melihat calon baby

Setelah makan malam bersama. 👨: “ sayang, skrng waktunya kontrol dede bayi kan?”, tanya papah kepada saya. 👩: Iya syg, mau sekarang kita ke clinik nya? 👩: iya sekarang aja, kmrn perut mamah juga ada keluhan kan Dalam waktu singkat kami sampai ke klinik tempat kami kontrol kehamilan, karena tempatnya pun dekat rumah kami. Sesampainya di klinik, suasana agak berbeda dari biasanya saat kami kesana, sekarang kondisi nya banyak sekali pasiennya. Kata papah, sekarang banyak yang sakit karena pergantian musim. Teringat anak kami pun juga masih dalam kondisi tidak fit, batuk pilek masih melanda tubuh sang buah hati. Seperti biasa kami menunggu nomor antrian kami di panggil, selang empat nomor di atas kami, akhirnya kami masuk juga untuk berkonsultasi kandungan, saya di periksa tekanan darah dan denyut jantung janin nya. Alhamdulillah semua dalam kondisi baik. Setelah berkonsultasi keluhan saya, nyeri diperut bawah khususnya saat menggendong anak. Dokter menyarankan untuk USG

Saat Sang Buah Hati Sakit - part 3

Alhamdulillah panas anak saya sudah berangsur turun, saat ini suhu tubuh qifa dalam batas normal. Namun batuk dan flu nya masih menghantui tubuh si kecil. Saya pun juga masih tidak tidak fit, sebagai ibu hamil yang sedang mengurus anak sakit itu capek nya double, perut bawah terasa kram dan jika berjalan terasa ngilu… 👩: "sayang (panggilan ke suami), perut  mamah terasa kram", sambil memeluk suami dan tak terasa diri ini menangis. 👨: "tuh kan, kamu dah KO syg, kita sewa pembantu aja yah, buat bantu-bantu mamah dirumah, sekarang anak lagi sakit, nanti gimana klau anak kita udah lahir, mamah sanggup ngurus semuanya sendirian?" 👩: "Emmm, sambil mikir, sewa pembawa mau bayar berapa syg?" 👨: "Bayar nya 100SR/ bulan, hahahaaa 😃😅" 👩: masih dalam pelukan suami, dari menangis jadi ketawa...😅 Beginilah sang suami tercinta, disela-sela sedih, lelah, capek, dia slalu pintar untuk menghibur. Komunikasi produktif sangat penting untuk

Saat Sang Buah Hati Sakit - part 2

Panas tubuh anak ku naik lagi, saat ini 39,3°C. Tidak mau makan minum, mau nya hanya nempel nenen saja, padahal sebagai ibu yang sedang mengandung 6 bulanan produksi ASI ku sudah tidak sebanyak dulu, mungkin hampir tidak ada ASI yg keluar. Awal mengetahui hamil lagi, saat qifa berusia 8 bulanan, ada rasa khawatir dan juga sedih karena tidak bisa memberikan ASI genap 2 tahun untuk anak pertama ku. Rencana kami sebagai orangtua untuk program mempunyai anak lagi saat qifa berusia 2 tahun, namun karena sebelumnya saya dan suami LDM, jadi tidak sempat KB, dan takdir Allah mengizinkan kami untuk punya anak lagi di usia qifa yang belum genap 2 tahun. Konsultasi dibeberapa dokter kandungan, ada yang memperbolehkan menyusui saat hamil dengan syarat kondisi ibu sehat, nutrisi terpenuhi dan tidak ada kontraksi atau nyeri di bagian perut. Ada juga dokter yang menganjurkan untuk menyusui sampai usia kehamilan 5 bulan dan setelah itu stop ASI untuk anak pertama. Namun, setelah berdiskusi dan

Saat Sang Buah Hati Sakit

Saat Sang Buah Hati Sakit Hari ini adalah hari yang sangat membuat hati sedih, bagaimana tidak sedih saat badan sedang tidak fit, sedang hamil besar, dan sang buah hati demam tinggi 39,2 C,serta batuk flu. Sebagai ibu rantau, kondisi seperti ini membuat melow banget, apalagi suami harus lembur karena ada tugas protokolnya. Saat sang buah hati yang sakit merupakan salah satu ujian dari Nya, sebagai seorang muslim kita sebagai orang tua harus bersabar dan mensikapinya dengan baik. Salah satu bentuk komunikasi anak saya  ketika sakit adalah sikap atau perilaku rewel, yaitu anak sering menangis, hal ini sangat wajar diusianya yang baru 15 bulan dan belum bisa bicara jelas. Kondisi seperti ini tentu membuat hati kita sebagai orang tua merasa khawatir dan sedih. 👩: “sayang, cepat sehat yah, biar kita bisa main bareng lagi” (sambil memeluk dan membisikan di telinganya) 👶: … dengan mata lesu nya hanya bisa menatap mamah nya, sambil menangis… 👩: ...sambil menyusuinya, dan mem

Kami Berbeda, Namun Menjadi Satu

Saya sadari, saya dan suami (selanjutnya di tulis lelakiku) adalah dua insan yang berbeda. Berbeda suku, budaya, watak, kepribadian, berbeda pengalaman, dan banyak hal yang berbeda dari kami. Namun justru berbeda itulah yang menjadikan kami satu. Saya seorang yang cukup sensitif, saya tidak bisa jika seorang yang saya sayangi bicara dengan saya dengan nada keras atau mungkin seperti membentak. Dan ‘lelakiku' seorang yang tidak pernah mengucapkan janji jika memang hal itu tak bisa dia jamin realisasi nya. Bagiku ‘lelakiku' berbeda dengan laki-laki yang lain, ‘lelakiku' seorang yang penuh tanggung jawab, mengayomi, dan suka becanda. Namun ada hal yang kadang mengusik hati. ‘lelakiku' kadang suka bicara keras atau kadang saya berfikir dia membentak saya. Lagi- lagi belakangan ini saya sangat sensitif. Saya adalah seorang istri, ibu dari anak usia 1 tahun 3 bulan dan seorang ibu hamil. Di awal saya sadari kalau kami adalah dua insan yang berbeda. Kami memang berbeda

Bermain Air, Teman Setia Saat Mandi.

Wahhh hari pertama ngikutin games seru dari Intitute Ibu Profesional tahap Bunda Sayang (BunSay). Saat ini game level 1. Yuuk kita ikuti tantangan bulan ini. Tantangannya terkait komunikasi keluarga sesuai materi perdana kita tentang komunikasi. Buatlah "family forum" ( forum keluarga) sebagai sarana komunikasi ala keluarga Anda. Pilih salah satu dari keluarga Anda untuk melakukan tantangan komunikasi produktif bersama selama minimal 10 hari. Amati dan ceritakan dengan narasi pendek, disertai foto juga boleh. Ceritakan; Hal menarik apa saja yang Anda dapatkan dalam berkomunikasi dengannya hari ini? Perubahan apa yang Anda buat hari ini dalam berkomunikasi? Bermain Air Teman Setia Saat Mandi Panggil saja anak saya dengan nama Qifa, saat ini berusia 15 bulan 17 hari. Anak seusia ini belum lancar berbicara dan jauh lebih senang melakukan gerakan untuk berkomunikasi seperti menunjuk gambar yang qifa inginkan. Qif