Saat Sang Buah Hati Sakit
Hari ini adalah hari yang sangat membuat hati sedih, bagaimana tidak sedih saat badan sedang tidak fit, sedang hamil besar, dan sang buah hati demam tinggi 39,2 C,serta batuk flu. Sebagai ibu rantau, kondisi seperti ini membuat melow banget, apalagi suami harus lembur karena ada tugas protokolnya.
Saat sang buah hati yang sakit merupakan salah satu ujian dari Nya, sebagai seorang muslim kita sebagai orang tua harus bersabar dan mensikapinya dengan baik. Salah satu bentuk komunikasi anak saya ketika sakit adalah sikap atau perilaku rewel, yaitu anak sering menangis, hal ini sangat wajar diusianya yang baru 15 bulan dan belum bisa bicara jelas. Kondisi seperti ini tentu membuat hati kita sebagai orang tua merasa khawatir dan sedih.
👩: “sayang, cepat sehat yah, biar kita bisa main bareng lagi” (sambil memeluk dan membisikan di telinganya)
👶: … dengan mata lesu nya hanya bisa menatap mamah nya, sambil menangis…
👩: ...sambil menyusuinya, dan memohon kepada Nya untuk diberi kesehatan anak hamba, hamba dan suami... “Nak, mamah yakin atas izin Allah, qifa bisa sehat kembali dan bermain lagi tanpa harus dirawat di hospital, anak mamah anak yang kuat kan”
Mengingat kutipan dari materi komunikasi Bundsay “otak kita bekerja sesuai kosakata”, walau anak masih 15 bulan, bisikanlah kalimat-kalimat positif kepada sang buah hati, seperti ‘qifa bisa sehat lagi dan anak mamah kuat’.
Jedah, 4 November 2017
Irma Tazkiyya
#hari 3
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
Komentar
Posting Komentar