Bismillahirahmanirrahim.
Cukup unik memang ketika membaca tema 'False Celebration', saya mengartikan dengan "Hayoo, kita rayakan kesalahan kita" sambil loncat-loncat dan tiup terompet layaknya tahun baruan yang kerap sebagian orang pada umumnya merayakan seperti itu. Tapi ada pula yang merayakan dengan diam di rumah dan intropeksi diri. Mungkin cara kedua ini yang saya lakukan. Atau bisa jadi judul di atas bisa di artikan dengan 'Perayaan Palsu', kita merayakan suatu hal yang sebenarnya tak layak kita rayakan, karena usaha kita sangat minim untuk meraihnya.
Lantas bagaimana dengan tahap menthorship ini? atau bagaimana dengan tahap perkuliahan bunda cekatan yang sudah saya jalani, dan hampir mendekati kata finish ini?
Baiklah, di sini saat yang tepat mengintropeksi diri, apakah saya layak untk menjadi kupu-kupu seutuhnya...
🌳 Masih on track di action plan kah?
Alhamdulillah selama proses belajar, saya masih berada di jalurnya. Dari awal sampai detik ini tidak ada perubahan, karena memang sebelum perkuliahan bunda cekatan ini di mulai, saya pribadi mempunyai resolusi untuk tahun ini, dan sudah saya tulisan dalam mind map.
🌳 Adakah kendala? Lantas bagaimana cara mengatasinya?
Pasti dunk ada kendalanya, hidup ini kalau lurus-lurus aja, tidak seru kan... Kendala yang saya alami adalah di awal-awal bunda cekatan di mulai. Sebenarnya ikut bunda cekatan ini sudah saya tunggu jauh hari. Namun setelah menjalani proses di awal, ada rasa malas melanda, dan hati saya tidak sepenuhnya menjalani buncek. Saya pernah berfikir untuk berhenti, tapii lagi-lagi ada suara yang membisik 'jika kamu sudah mulai sesuatu, selesaikan dengan baik.'
🌳 360 degree feedback
Ketika saya sebagai mentor. Di ketahui bahwa mentee saya mempunyai dua mentor. Saya mengetahuinya dari jurnal yang beliau tulis sebelumnya. Ternyata alasannya cukup mengena, alasan beliau mempunyai dua mentor sudah saya tulis di jurnal sebelumnya. Dan untuk minggu ini, saya meminta beliau untuk memilih. Beliaupun membalas melalui pesan di WhatsApp, beliau mempertimbangkan beberapa hal dan minta pertimbangan suami. Mentee saya memutuskan untuk fokus dengan mentor tumbuh kembang anak (karena kondisi anak beliau sedang sakit) dan mentor nya saat inj adalah DSA. Sayapun jika jadi beliau akan memilih hal yang sama.
Selanjutnya beliau minta maaf, dan berterimakasih sekali kepada saya karena telah memberikan saran ini untuknya, bahwa saya harus memilih. Tidak mudah katanya karena sebenarnya beliau juga memerlukan proses untuk emotional healing.
Ketika saya menjadi mentee. Mentor saya berkata "Mba Irma orang yang semangat sekali belajar AlQur'an ataupun diskusi jurnal, selalu tepat waktu walaupun antara Jeddah dan Indonesia memiliki perbeda'an waktu."
Kami belajar melalui audio, kami saling mengirim audio dan mengoreksinya melalui catatan/ audio pula. Menurut beliau saya memiliki tipe belajar yang apa aja oke, videocall/kinestetik oke, auditori oke, maupun visual juga oke.
Alhamdulillah feedback beliau baik.
🌳Mari lakukan" False Celebration"
Alhamdulillah tinggal 3 minggu lagi, in syaAllah menjadi kupu-kupu cantik bersama teman-teman yang lainnya...
Alhamdulillah pula selama menjalani proses ini, karena sudah sesuai dengan mindmap dan merupakan hal yang pertama dan utama yang saya jalani, in SyaaAllah saya akan tetap saya jalani proses ini walau tahap mentorship berakhir. Semoga selalu istiqomah... Aamiin
#belajarmerdeka
#merdekabelajar
#programmentorship
#jurnal5
#bundacekatan
#institutibuprofesional
Komentar
Posting Komentar