Selamat Datang
Di Kelas Telur-telur
Ditahap ini kami melakukan proses belajar mengenal tentang siapa diri ini. Sehingga nantinya kami paham akan cekatan di bidang apa. Hal ini yang dapat membuat kita menentukan kebutuhan belajarnya apa saja. Mengetahui bagaimana mencarinya. LEARN, How to Learn.
Belajar Merdeka, Merdeka Belajar.
Senang sekali mendengar slogan ini, kita bebas untuk belajar apa saja. Dengan merdeka belajar dan belajar merdeka, secara tidak langsung merangsang berfikir dan berkreatifitas. Belajar di bunda cekatan ini adalah proses bermain bersama. Semua bisa menjadi guru, dan semua bisa menjadi murid.
Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah lacak kekuatan. Mengapa harus melacak kekuatan? karena kita ini spesial. Selama ini menjadi biasa saja karena kita 'sekedar' melakukan kegiatan secara rutin. Jadi ingat perkataaan Pak Dodik Maryanto 'Bersungguh-sungguhlah kamu di dalam, maka kamu akan keluar dengan kesungguhan itu. Tidak ada hukum terbalik.'
Dari sini mari kita lakukan hal yang membuat kita bahagia dengan bersungguh-sungguh, insyaAllah kita akan keluar dari kesungguhan itu.
Yeeyy, saya sudah melacak kekuatan. Dari sekian puluh aktivitas saya sebagai seorang perempuan, istri, ibu maupun teman ada lima 'kekuatan' yang membuat saya bahagia.
1. Menonton Film bersama Suami
Siapa yang tidak bahagia, bisa me time bersama suami. Saya dan suami terkadang suka menonton berdua film-film action dan lain-lain. Selain menonton film, sebenarnya saya suka 'ngedusel' dibawah ketiak suami. Pernah baca postingan di sosial media, katanya mencium ketiak suami akan awet muda, ini bener ga sih? Tidak masuk akal ah, kalau ketiak suami wangi, alhamdulillah.. tapii kalau bau bawang? bukan awet muda malah bikin pingsan... hihihihi
2. Jalan-Jalan
Saat saya masih single, saya senang banget jalan-jalan 'murah dan hemat' keliling satu mall ke mall lain. Bukan buat belanja, tetapi jalan aja, dari lantai dasar sampai lantai atas, saya memilih berjalan dibandingkan harus naik lift. Melihat aktivitas banyak orang dan melihat barang-barang yang bagus dan unik. Melihat aja, sudah membuat saya senang. Ini lihat aja yah, tidak membeli😂
Aktivitas jalan ini, saya suka lakukan sendirian. Tidak mengajak teman-teman. Kalau ajak teman, biasanya, ada visi buat belanja😅. Namun sayangnya, setelah menikah, mempunyai anak dan tinggal di Arab Saudi, kegiatan ini tidak pernah saya lakukan lagi. Beberapa kali mengajak suami buat jalan-jalan ke mall. Suami bilang, 'kalau tidak ada tujuan yang jelas, ngapain ke mall.'
Sebagai gantinya, terkadang kalau weekend, suami mengajak ke laut. Tetapi duduk manis di tepi laut, bukan jalan-jalan. Lumayan lah yah, daripada manyun.
3.Belajar Tahsin
MasyaAllah, entah mengapa hati ini senang banget bisa belajar tahsin. Apalagi belajar dengan native speakernya langsung. Dan sekarang setiap seminggu sekali, saya belajar di rumah seorang guru WNI yang mengajar di Islamic Center Jeddah.
Harapan besar saya, tahun besok sudah bisa datang langsung ke Islamic Center.
4. Menulis
Awal-awal saya tinggal di Saudi, senang dan sedih bercampur. Senang bisa berkumpul dengan suami. Namun, sedih karena merasa jadi orang yang tidak berguna. Bagaimana tidak, saat di Indonesia punya kesibukan yang lumayan padat, sedangkan saat di Saudi hanya mengurus pekerjaan domestik. Hal ini membuat saya berfikir, bagaimana caranya walau di rumah tetap mempunyai karya yang bermanfaat untuk orang lain.
Saya mencoba menulis. Aktivitas menulis sebenarnya saya mulai saat menjadi mahasiswa, tulisan saya pernah beberapa kali dimuat di buletin kampus. Sayangnya, setelah lulus kuliah, saya tidak pernah menulis lagi. Dan saat ini, saya memulai belajar menulis kembali.
Tinggal di Negara rantau, membuat aktivitas menulis memakai waktu tidur. Pasalnya, mempunyai dua anak batita dan balita, tidak bisa leluasa membuka laptop. Sering kali bergadang untuk menyelesaikan tulisan. Tapi, ko Happy yah... Senang aja, jika tulisan kita sudah berubah menjadi buku. Dan dibaca serta bermanfaat untuk orang lain. Hati langsung 'nyess' gitu. Apalagi tulisan kita akan menjadi sejarah kelak. InsyaAllah akan dibaca terus oleh anak-anak dan keturunan kita nanti.
Setidaknya walau di dalam rumah, bisa menghasilkan sebuah karya yang insyaAllah menjadi amal jariyah untuk kita.
5. Main bersama anak
Nah ini mah, antara senang dan kewajiban sebagai seorang ibu. 🥰
Diakhir tulisan ini saya ingin menulis ulang perkataan Ibu Septi dalam video yang disampaikan kemarin.
"Kuncinya adalah anak merupakan amanah yg kita ambil secara sadar. Maka kita harus menjaganya dengan kesungguhan. Menjaga amanah dengan kesungguhan diperlukan ibu yang bahagia. Karena ibu yang bahagia melahirkan anak-anak yang bahagia."
Salam hangat,
Irma Tazkiyya dari Jeddah, KSA
Di Kelas Telur-telur
Ditahap ini kami melakukan proses belajar mengenal tentang siapa diri ini. Sehingga nantinya kami paham akan cekatan di bidang apa. Hal ini yang dapat membuat kita menentukan kebutuhan belajarnya apa saja. Mengetahui bagaimana mencarinya. LEARN, How to Learn.
Belajar Merdeka, Merdeka Belajar.
Senang sekali mendengar slogan ini, kita bebas untuk belajar apa saja. Dengan merdeka belajar dan belajar merdeka, secara tidak langsung merangsang berfikir dan berkreatifitas. Belajar di bunda cekatan ini adalah proses bermain bersama. Semua bisa menjadi guru, dan semua bisa menjadi murid.
Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah lacak kekuatan. Mengapa harus melacak kekuatan? karena kita ini spesial. Selama ini menjadi biasa saja karena kita 'sekedar' melakukan kegiatan secara rutin. Jadi ingat perkataaan Pak Dodik Maryanto 'Bersungguh-sungguhlah kamu di dalam, maka kamu akan keluar dengan kesungguhan itu. Tidak ada hukum terbalik.'
Dari sini mari kita lakukan hal yang membuat kita bahagia dengan bersungguh-sungguh, insyaAllah kita akan keluar dari kesungguhan itu.
1. Menonton Film bersama Suami
Siapa yang tidak bahagia, bisa me time bersama suami. Saya dan suami terkadang suka menonton berdua film-film action dan lain-lain. Selain menonton film, sebenarnya saya suka 'ngedusel' dibawah ketiak suami. Pernah baca postingan di sosial media, katanya mencium ketiak suami akan awet muda, ini bener ga sih? Tidak masuk akal ah, kalau ketiak suami wangi, alhamdulillah.. tapii kalau bau bawang? bukan awet muda malah bikin pingsan... hihihihi
2. Jalan-Jalan
Saat saya masih single, saya senang banget jalan-jalan 'murah dan hemat' keliling satu mall ke mall lain. Bukan buat belanja, tetapi jalan aja, dari lantai dasar sampai lantai atas, saya memilih berjalan dibandingkan harus naik lift. Melihat aktivitas banyak orang dan melihat barang-barang yang bagus dan unik. Melihat aja, sudah membuat saya senang. Ini lihat aja yah, tidak membeli😂
Aktivitas jalan ini, saya suka lakukan sendirian. Tidak mengajak teman-teman. Kalau ajak teman, biasanya, ada visi buat belanja😅. Namun sayangnya, setelah menikah, mempunyai anak dan tinggal di Arab Saudi, kegiatan ini tidak pernah saya lakukan lagi. Beberapa kali mengajak suami buat jalan-jalan ke mall. Suami bilang, 'kalau tidak ada tujuan yang jelas, ngapain ke mall.'
Sebagai gantinya, terkadang kalau weekend, suami mengajak ke laut. Tetapi duduk manis di tepi laut, bukan jalan-jalan. Lumayan lah yah, daripada manyun.
3.Belajar Tahsin
MasyaAllah, entah mengapa hati ini senang banget bisa belajar tahsin. Apalagi belajar dengan native speakernya langsung. Dan sekarang setiap seminggu sekali, saya belajar di rumah seorang guru WNI yang mengajar di Islamic Center Jeddah.
Harapan besar saya, tahun besok sudah bisa datang langsung ke Islamic Center.
4. Menulis
Awal-awal saya tinggal di Saudi, senang dan sedih bercampur. Senang bisa berkumpul dengan suami. Namun, sedih karena merasa jadi orang yang tidak berguna. Bagaimana tidak, saat di Indonesia punya kesibukan yang lumayan padat, sedangkan saat di Saudi hanya mengurus pekerjaan domestik. Hal ini membuat saya berfikir, bagaimana caranya walau di rumah tetap mempunyai karya yang bermanfaat untuk orang lain.
Saya mencoba menulis. Aktivitas menulis sebenarnya saya mulai saat menjadi mahasiswa, tulisan saya pernah beberapa kali dimuat di buletin kampus. Sayangnya, setelah lulus kuliah, saya tidak pernah menulis lagi. Dan saat ini, saya memulai belajar menulis kembali.
Tinggal di Negara rantau, membuat aktivitas menulis memakai waktu tidur. Pasalnya, mempunyai dua anak batita dan balita, tidak bisa leluasa membuka laptop. Sering kali bergadang untuk menyelesaikan tulisan. Tapi, ko Happy yah... Senang aja, jika tulisan kita sudah berubah menjadi buku. Dan dibaca serta bermanfaat untuk orang lain. Hati langsung 'nyess' gitu. Apalagi tulisan kita akan menjadi sejarah kelak. InsyaAllah akan dibaca terus oleh anak-anak dan keturunan kita nanti.
Setidaknya walau di dalam rumah, bisa menghasilkan sebuah karya yang insyaAllah menjadi amal jariyah untuk kita.
5. Main bersama anak
Nah ini mah, antara senang dan kewajiban sebagai seorang ibu. 🥰
Diakhir tulisan ini saya ingin menulis ulang perkataan Ibu Septi dalam video yang disampaikan kemarin.
"Kuncinya adalah anak merupakan amanah yg kita ambil secara sadar. Maka kita harus menjaganya dengan kesungguhan. Menjaga amanah dengan kesungguhan diperlukan ibu yang bahagia. Karena ibu yang bahagia melahirkan anak-anak yang bahagia."
Salam hangat,
Irma Tazkiyya dari Jeddah, KSA
Komentar
Posting Komentar