Sambil mengambil alat tensi yang tersimpan di lemari.
Sambil memegang tangan kiri ibu, saya melilitkan manset alat tensi ke lengan ibu.Saya sadar ada anak kecil yang sibuk memerhatikan kami. Dia adalah qifa. 😍
Selesainya saya memeriksa tekanan darah ibu, qifa langsung mengambil alih alat tensi dan stetoskop yang saya pakai. Qifa mengulang apa yang saya kerjakan, dari memasang stetoskop di telinganya sampai melilitkan manset ke lengan neneknya. Walaupun letak manset yang dipasangnya salah. 😆
Dengan gaya seakan-akan 'mahir' melakukan pemeriksaan tekanan darah, qifa mengoceh-ngoceh ga jelas, seakan menjelaskan hasil pemeriksaan kepada neneknya. Ahhhh.. anak cerdas. Saut ku kepada qifa.
Saat ini qifa memang senang sekali meniru apa yang dia lihat. Senang menggoyangkan kepala jika ada musik yang didengarnya. Bisa menyelesaikan puzzle-puzzle dengan melihat letak gambar di puzzel tersebut. Dan termasuk anak yang aktif, sampai saya sebagai mamahnya kadang kualahan dengan tingkah nya qifa.
Saya sangat menyadari sebagai orang tua, bahwa setiap anak mempunyai gaya belajar yang berbeda. Gaya belajar mengacu pada cara belajar yang lebih disukai si anak. Tiap anak memiliki kekhasan sejak lahir dan diperkaya melalui stimulus yang diterima anak. Yang pasti semua anak belajar melalui alat inderawi, baik penglihatan, pendengaran, dan kinestetik. Setiap anak memiliki kekuatan belajar atau gaya belajar. Semakin kita mengenal baik gaya belajar anak kita maka akan semakin mudah dan lebih percaya diri di dalam menguasai suatu keterampilan. Dan gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melakukan stimulasi terhadap masing-masing indra anaknya. Semoga mamah bisa memberikan stimulasi-stimulasi sesuai tumbuh kembang mu yah nak.
#harike10
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP
Jeddah, KSA
Irma Tazkiyya
Semoga tetap sehat nenek Qifa, mba Irma dan Qifa 🤗
BalasHapus