Mengawali dengan pemutaran video dan bertanya, "Apa itu konsep diri?"
Konsep diri sangat berpengaruh dari pola asuh orang tua, keluarga dan lingkungan.
Di materi yg kelompok 6 bawakan hari ini lebih menekankan ke konsep diri terkait fitrah seksualitas anak. Karena konsep diri itu sendiri sebenernya sangat luas.
Dari materi yang di kemas ini ternyata fase seksual anak itu bertahap.
Fase oral (0-1 thn)
Fase anal (1-3 thn)
Fase phalic (3-6 thn)
Fase latency (7-10 thn)
Fase genital (10-15 thn)
Dalam persentasi ini, beberapa pertanyaan, jawabannya mengacu pada teori psikoanalisis perkembangan kehidupan seksual manusia menurut Sigmund Freud.
Dari obrolan seru kita ini ternyata pendidikan seks itu memang dimulai dari dini bahkan dari kandungan. Misalnya dengan memberi nama sesuai gender-nya, memakaikan baju sesuai jenis kelaminnya. Dgn begitu makin jelas bagi anak mengidentifikasi dirinya
Kita berharap dari persentasi yg disampaikan, bisa lebih tepat menstimulus anak khususnya fitrah seksualitas sesuai tahap tumbuh kembangnya 😍. Waspada tentu penting tapi jangan sampai menghilangkan nikmatnya berinteraksi, membersamai dan bermain bersama anak-anak kita.
Jangan lupa juga sebelum kita mengedukasi anak-anak tentang seks, kita harus paham dulu konsep diri anak. Menanamkan konsep diri yg baik sejak dini bisa membuat anak lebih percaya diri dan menghargai dirinya sendiri termasuk takdirnya menjadi laki-laki atau perempuan.
#harike8
#tantangan10hari
#level11
#kuliahbundsay
#fitrah seksualitas
Irma Tazkiyya
Jeddah, KSA
Konsep diri sangat berpengaruh dari pola asuh orang tua, keluarga dan lingkungan.
Di materi yg kelompok 6 bawakan hari ini lebih menekankan ke konsep diri terkait fitrah seksualitas anak. Karena konsep diri itu sendiri sebenernya sangat luas.
Dari materi yang di kemas ini ternyata fase seksual anak itu bertahap.
Fase oral (0-1 thn)
Fase anal (1-3 thn)
Fase phalic (3-6 thn)
Fase latency (7-10 thn)
Fase genital (10-15 thn)
Dalam persentasi ini, beberapa pertanyaan, jawabannya mengacu pada teori psikoanalisis perkembangan kehidupan seksual manusia menurut Sigmund Freud.
- Fase Oral (0-1 tahun) **kepuasan fisik dan emosional berpusat hanya di mulut. Makanan adalah kebutuhan yg paling penting utk fisik dan emosional-nya.
- Fase Anal (1-3 tahun) sensasi perasaannya berpusat di daerah anal. Saat yg tepat anak belajar potty training.
- Fase Phalic (3-6 tahun) alat kelamin jadi penting, mereka suka memainkannya. Mengidentifikasi jenis kelamin menjadi penting. Anak perlu jelas dan benar tentang perbedaan laki-laki dan perempuan. Bagaiamana mereka bersikap, berpakaian dan berperan
- Fase Latency (7-10 tahun) kebutuhan seksual anak tidak terlihat lagi. Mereka fokus pada kebutuhan fisik dan intelektual yang disalurkan lewat olah raga dan sekolah. Anak sudah bisa membedakan dengan jelas dirinya laki-laki atau perempuan dan bermain bersama teman sesama laki-laki atau perempuan.
- Fase Genital (10-15 tahun) **anak sudah menyukai lawan jenis. Ada kebutuhan untuk untuk mengasihi dan mencintai lawan jenis.
Dari obrolan seru kita ini ternyata pendidikan seks itu memang dimulai dari dini bahkan dari kandungan. Misalnya dengan memberi nama sesuai gender-nya, memakaikan baju sesuai jenis kelaminnya. Dgn begitu makin jelas bagi anak mengidentifikasi dirinya
Kita berharap dari persentasi yg disampaikan, bisa lebih tepat menstimulus anak khususnya fitrah seksualitas sesuai tahap tumbuh kembangnya 😍. Waspada tentu penting tapi jangan sampai menghilangkan nikmatnya berinteraksi, membersamai dan bermain bersama anak-anak kita.
Jangan lupa juga sebelum kita mengedukasi anak-anak tentang seks, kita harus paham dulu konsep diri anak. Menanamkan konsep diri yg baik sejak dini bisa membuat anak lebih percaya diri dan menghargai dirinya sendiri termasuk takdirnya menjadi laki-laki atau perempuan.
#harike8
#tantangan10hari
#level11
#kuliahbundsay
#fitrah seksualitas
Irma Tazkiyya
Jeddah, KSA
Komentar
Posting Komentar