Langsung ke konten utama

Jurnal Kepompong.


Manajemen marah adalah keterampilan yang harus di miliki setiap orang tua. Setiap ekspresi kita baik marah, sedih, bahagia sangat mempengaruhi anak-anak kita. 

Sebagai orangtua, saya sering kali di hadapkan dengan pola tingkah anak yang tidak sesuai dengan harapan. 
  • Memang bukan anak namanya jika tidak banyak tingkah. 
  • Bukan anak namanya jika selalu menurut perintah. 
  • Bukan anak namanya jika tidak banyak melakukan kesalahan, bukankah anak memang seorang eksperimen sejati. Di sini tantangan kita sebagai orang tua, apakah membebaskan sekaligus mengawasi anak-anak dengan berbagai percobaan ajaibnya yang sering membuat kita mengerutkan kepala, ataupun kita mengambil sikap marah dan melarang anak untuk melampiaskan segala rasa penasarannya. 
Peran menejemen emosi sebagai orangtua sangat penting. Di sinilah saya belajar untuk puasa marah, dengan cara yang elegan dan pastinya lebih meningkatkan kecerdasan spiritual. Saya percaya, kecerdasan spiritual berbanding lurus dengan kecerdasan emosional. Saya hanya perlu memahami anak dan mendidiknya dengan sabar serta berada dalam koridor syariah.

Sadar bahwa pemicu emosi juga bukan hanya datang dari anak, tapi bisa dari pasangan kita. Seorang istri sekaligus ibu yang sudah kelelahan dalam mengurusi urusan rumah tangga, menjadikan fisik ibu semakin lelah. Sikap pasangan yang suka menghilang, menutup komunikasi membuat jiwa menjadi tersakiti.
 
Lantas bagaimana orang tua bisa mengelola emosi? Saya sebagai orang tua harus belajar banyak tentang agama. Tentang keterikatan amal dengan syariah Islam. Menjadi orang tua yang ahli ilmu, ahli parenting, ahli ibadah, ahli dzikir, ahli surga. Sehingga memandang anak bukan untuk pelampiasan emosi yang bertentangan dengan syariah Islam. Mendidik anak dalam rangka mendapatkan ridha Allah swt dan dapat melahirkan generasi terbaiknya.

Saya suka teringat dan ingin meneladani sebuah kisah Ibundanya Syeikh Sudais, seorang ibu yang amat terkendali emosinya melihat tingkah anaknya Sudais yang menyebalkan. Ketika Syekh Sudais masih kecil, ia sempat membuat kesal ibundanya. Sudais kecil menuangkan pasir ke dalam hidangan yang sudah disiapkan ibunya untuk menjamu tamu.
Sang ibu yang mengetahui kelakuan anaknya kemudian memarahi Sudais kecil, “Sudais Pergi kamu! Jadilah kamu imam di Haramain (Masjidil haram)!” ucap ibunya dengan nada marah.

Dalam kondisi marah besar itu sang bunda masih bisa menucapkan kata-kata doa untuk anaknya dan siapa sangka doa dalam kondisi marah tersebut Allah kabulkan Sudais menjadi seorang imam Masjidil Haram. Betapa agungnya ibunda syeikh Sudais, karena dia sangat mengontrol kemarahannya dan selalu memiliki kesadaran berhubungan dengan Allah SWT.

Betapa luas ilmunya bahwa memarahi anak dengan cacian dan makian tak berguna bagi dirinya dan anaknya, justru akan menjerumuskan mereka ke neraka jahannam. Betapa sang bunda sangat kokoh aqidahnya bahwa doa jika diucapkan dari lisan seorang ibu tak terelakkan lagi, Allah akan ijabah.

Betapa saya sangat terpesona melihat akhlak bunda Sudais yang memiliki kekuatan visi dalam mendidik anaknya sampai dalam kondisi marah pun, beliau inginkan Sudais menjadi Imam masjidil haram. 

MasyaAllah Tabarakallah, semoga saya bisa meniru cara marahnya Ibunda Syeikh Sudais. Aamiin… 


-Badge Puasa Marah Saya-






Irma Tazkiyya - NIM: 3119030030
Ibu Profesional Asia
domisili Jeddah, KSA
#jurnalpuasa
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional
#mingguke2
#janganlupabahagia
#merdekabelajar
#belajarmerdeka 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mandiri di taman bermain

Kemandirian perlu diajarkan sedini mungkin pada anak. Karena perilaku anak dapat dibentuk dari pengaruh lingkungan, sedangkan lingkungan terbesar anak-anak adalah rumah. Apabila anak sudah memasuki usia 1 tahun, seperti Tsaqifah Fahimmah Firdaus, nah wajib ni harus di latih kemandirian secara bertahap. Perlu proses waktu dan kesabaran untuk melatih anak usia 1 tahun untuk mandiri. Mandiri di taman bermain Pada seusia qifa (1 tahun 4 bulan), qifa dilatih untuk dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lain sehingga mampu mendukung qifa tertarik dengan lingkungan sekitarnya. Keingintahuan yang besar akan membantu qifa untuk mengeksploirasi lingkungan dan kemampuan motorik. Selama lingkungan yang nyaman dan aman maka saya sebagai orangtuanya tidak usah melarangnya, perhatikan dan berikan pengawasan saja. Salam Ibu Profesional Irma Tazkiyya # Hari 3 # Tantangan10Hari # Level2 # KuliahBunSayIIP # MelatihKemandirian

Aplikasi Flightradar24

Saya mencoba melihat aplikasi apa saja yang sudah ada di android ini, ternyata ada satu aplikasi yang jarang saya pakai, yaitu aplikasi flightradar24. Aplikasi ini, sebenarnya lebih sering suami yang pakai, karena berhubungan dengan kedatangan pesawat atau aktivitas penerbangan.  Flightradar24 sendiri merupakan sebuah aplikasi yang menyediakan berbagai informasi mengenai keberadaan sebuah pesawat secara real-time di seluruh dunia. Melalui aplikasi ini, bukan hanya informasi mengenai nomor penerbangan pesawat, kita juga bisa melihat jenis pesawat yang sedang diterbangkan, darimana dan kemana pesawat tersebut terbang, hingga beragam data lainnya dimulai dari ketinggian pesawat dan kecepatan pesawat pada saat itu. Aplikasi ini bekerja dengan cara menangkap informasi yang dipancarkan dari alat pelacak yang disematkan pada sebuah pesawat terbang dan menampilkannya ke dalam sebuah visualisasi gambar. Untuk menggunakan aplikasi ini, caranya cukup mudah. Ketika pertama kali d

Anak adalah Bintang. Part-6

Senang deh kalau sudah main di laut, apalagi kalau sudah ada ayunan nya. Qifa dengan gesit nya naik ke ayunan dibantu oleh papah. Setelah naik diayunkan  secara perlahan lahan, qifa happy banget...  Bermain tak hanya berfungsi sebagai penghibur dan pengusir rasa bosan bagi qifa. Kegiatan ini juga dapat mendukung tumbuh kembangnya qifa. Mainan dan bermain bisa membantu  merangsang perkembangan fisik, sosial emosional, dan kognitif qifa, agar kelak menjadi bintang. Bintang di hati mamah dan papah. #kuliahbundsay #day6 #semuaanakadalahbintang #institutibuprofesional #kelasbundasayang Irma Tazkiyya Jeddah, KSA