Langsung ke konten utama

Resolusi 2019


“Selamat Datang 2019"



Bagi saya resolusi adalah harapan. Ibarat suatu organisasi yang membuat sedemikian rupa program kerja, ada harapan disertai ikhtiyar untuk merealisasikan apa yang sudah dirapatkan. Dirapatkan didalam otak dan dihati menjadi resolusi pribadi. Resolusi inipun muncul setelah merefleksikan diri. Lantas bagaimana dengan resolusi saya tahun 2019.

1. Fokus Tahsin
Tahsin (bahasa arab: تحسین) adalah kata Arab yang berarti memperbaiki, meningkatkan, atau memperkaya. Tahsin dalam islam mengandung makna bahwa tuntutan agar dalam membaca Alquran harus benar dan tepat sesuai dengan contohnya demi terjaganya orisinalitas praktik tilawah sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. 

Bersyukur saat ini saya berada dilingkungan yang terus ingin mempelajari Alquran, yang tidak bosan untuk memperbaiki bacaan Alquran dan tidak malu untuk terus belajar. Background pendidikan saya adalah sekolah umum, walau demikian orangtua saya sejak saya kecil mengajarkan untuk membaca Alquran dan di tempatkan ke Taman Pendidikan Alquran. Sempat saya berfikir "saya sudah bisa baca Alquran, yah sudah" saya pun masih rutin mengaji setelah menunaikan ibadah sholat magrib. Namun ternyata saya salah, ketika saya belajar tahsin, banyak kesalahan atau kekeliruan saat saya membaca kitab suci Alquran. Yah kekeliruan yang sebelumnya saya fikir adalah benar. Rasa nya ketika tahu banyak kesalahan atau kurang tepat saya membaca, ada rasa malu dan bersyukur menjadi satu. Malu, ternyata sadar apa yang selama ini merasa sudah cukup bisa membaca adalah salah. Ilmu itu luas dan harus selalu digali. Bersyukur, karena Allah Maha Baik, saya yang masih penuh dengan khilaf masih diberi kesempatan untuk belajar Alquran. Sekali lagi saya sangat bersyukur, hijrah saya dari Jakarta ke Jeddah, membuka banyak ilmu baru buat saya. 

Saat ini saya belajar tahsin offline dan online. Tahsin langsung bertatap muka dengan ustazahnya setiap satu minggu sekali. Tahsin online dan setoran hafalan masing-masing setiap dua kali dalam seminggu dengan durasi waktu satu jam setiap pertemuan yang diselenggarakan oleh Islamic Center Jeddah, KSA dengan gurunya adalah asli orang Arab. Ada hal yang cukup membuat saya bertambah malu dan tertampar, saat tahsin online sang guru berkata "kami orang arab asli yang dari kecil dan sehari-harinya bicara dengan bahasa arab, namun kami selalu terus memperbaiki bacaan dan selalu belajar Alquran!"

Jangan pernah puas dengan ilmu yang kita punya, teruslah belajar dan belajar dan amalkan. Jadilah padi yang semakin berisi ia akan semakin menunduk. Teringat ayat Alquran dalam surah Al Kahfi ayat 109: Katakanlah (wahai Muhammad), “Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Rabbku, sungguh habislah lautan itu sebelum kalimat-kalimat Rabbku habis (ditulis), meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula).

2. Cetak Buku Solo
#2019PunyaBuku. Hastag ini menjadi awal penyemangat saya dalam dunia literasi. Saya bertekad membuat buku tahun 2019. Saya ingin nama saya ada di dereran nama-nama seorang penulis. Bukan untuk popularitas. Bukan pula untuk menambah pemasukan pribadi. Saya ingin mempunyai karya yang dibaca dan bermanfaat untuk banyak orang. Setidaknya saya ingin jadi role model yang baik untuk anak-anak saya "Qifa dan Mamduh"

Saat ini saya masih proses belajar dalam dunia literasi. Dalam proses belajar ini saya masuk kekomunitas literasi seperti Rumah Belajar Literasi IP Asia, mengikuti pelatihan bunda pipit senja dan usaha saya yang lain adalah saya langsung menghubungi Ka Ernawati salah satu penulis muda. Ernawati pernah menjadi nara sumber Kulwap IIP, eemm saya lupa IIP mana, yang jelas saya termasuk peserta Kulwap nya. Saat ini beliau adalah mentor saya. Mentor yang baru berjumpa melalui media sosial, namun suka menjadi alarm saya.

Saat ini saya masih menggarap naskah demi terwujudnya #2019PunyaBuku. Mohon doa nya.

3. Parenting
Sebagai ibu muda banyak hal yang belum saya ketahui, banyak hal yang perlu saya pelajari. Oleh karena nya di tahun 2019 saya masih tetap menggali ilmu parenting. Parenting sendiri adalah proses pembelajaran pengasuhan interaksi antara orangtua dan anak. Ingat ada kata proses. Proses berkaitan dengan waktu. Oleh karena nya sebagai seorang yang ingin menjadi Ibu Profesional harus mempunyai jam terbang terkait ilmu parenting.

4. Nursing
Saya berprofesi sebagai seorang nurse sebelum saya memutuskan untuk menjadi seorang Ibu Rumah Tangga. Dalam menyelesaikan pendidikan Sarjana dan profesi Ners saya, ada haru yang terselip disana. Oleh karena nya saya sangat menghargai proses saya menjadi salah satu tenaga kesehatan ini. Ilmu itu bisa menguap ketika jarang dipraktekan. Dan saya bertekad, saya ingin mereview kembali apa yang saya pelajari di bangku kuliah dan tempat praktek. Saat ini pun saya juga masuk ke komunitas online perawat.

5. Diet Sehat
Ahaaa... Mengapa Diet menjadi bagian dari resolusi 2019? Karena saya mengalami perlebaran yang cukup signifikan. Entah kenapa setiap fase perubahan status hidup saya, ada kenaikan berat badan disana. Contoh, saat saya lulus SMA berat badan saya 45 kg. Lulus S1 berat badan 48 kg. Lulus Profesi Ners 50 kg. Saat masuk kedunia kerja berat badan 55 kg. Saat ini setelah 11 bulan saya melahirkan anak ke dua berat badan 60 an kg. Kata 'an' kg itu masih dirahasiakan detail angka nya.

Suatu pagi, suami pernah berkata sambil megang perut saya "sayang, jangan-jangan kamu hamil lagi" mendengar ucapan suami rasanya saya mau guling-guling ke hamparan gurun pasir, siapa tahu setelah guling-guling badan saya bisa jadi sinset langsing kembali.

Serius ini berat banget, niat inget turun berat badan, tapi makan masih seenaknya, alasannya karena masih menyusui. Sudah download aplikasi untuk menurunkan berat badan dan kekencangan kulit tapi hanya nemprok di layar HP, belum pernah dipraktekan. Tarik nafas dalam, hempaskan. Target turun 5 sd 8 kg. Doakan yah.


Kelima poin diatas adalah resolusi saya tahun 2019. Semoga konsistensi dan komitmen kuat dalam menjalani proses ada dalam diri saya. Aamiin



Salam hangat,
Irma Tazkiyya




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puasa di Negeri Rantau

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiallahu ’anhuma, dia berkata:  Rasulullah sallallahu ’alaihi wasallam bersabda kepada wanita dari Anshar: ”Apa yang menghalangi anda melaksanakan haji bersama kami?” Dia berkata: ”Kami hanya mempunyai dua ekor onta untuk menyiram tanaman. Bapak dan anaknya menunaikan haji dengan membawa satu ekor onta dan kami ditinggalkan satu ekor onta untuk menyiram tanaman.” Beliau bersabda: “Jika datang bulan Ramadan tunaikanlah umrah, karena umrah (di bulan Ramadhan) seperti haji”. Dalam riwayat Muslim: “(seperti) haji bersamaku,” (HR. Bukhari, no. 1782, dan Muslim, no. 1256) Bulan Ramadhan mempunyai nilai tersendiri bagi saya dan semua umat muslim di belahan bumi ini. Bulan yang ditunggu-tunggu kehadirannya, karena dibulan suci Ramadhan kita mempunyai alasan kuat untuk meningkatkan aspek ibadah kita terhadap Allah SWT. Saat ini, saya tinggal di Jeddah Arab Saudi. Baru dua tahun saya menjalani ibadah puasa di negeri gurun penghasil minyak bu

Mandiri di taman bermain

Kemandirian perlu diajarkan sedini mungkin pada anak. Karena perilaku anak dapat dibentuk dari pengaruh lingkungan, sedangkan lingkungan terbesar anak-anak adalah rumah. Apabila anak sudah memasuki usia 1 tahun, seperti Tsaqifah Fahimmah Firdaus, nah wajib ni harus di latih kemandirian secara bertahap. Perlu proses waktu dan kesabaran untuk melatih anak usia 1 tahun untuk mandiri. Mandiri di taman bermain Pada seusia qifa (1 tahun 4 bulan), qifa dilatih untuk dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lain sehingga mampu mendukung qifa tertarik dengan lingkungan sekitarnya. Keingintahuan yang besar akan membantu qifa untuk mengeksploirasi lingkungan dan kemampuan motorik. Selama lingkungan yang nyaman dan aman maka saya sebagai orangtuanya tidak usah melarangnya, perhatikan dan berikan pengawasan saja. Salam Ibu Profesional Irma Tazkiyya # Hari 3 # Tantangan10Hari # Level2 # KuliahBunSayIIP # MelatihKemandirian

Mengamati Gaya Belajar Anak - part3

Hari ini banyak teman-teman qifa yang datang ke rumah, sambil nengokin baby boy. Dari teman-teman nya yang datang hari ini, qifa yang paling kecil baru 18 bulan. Qifa senang bermain bersama, bermain mobil-mobilan yang ada musik nya. Ketika tombol itu dipencet, keluarlah musik-musik  dan sekita qifa menggoyangkan kepalanya ke kanan dan kiri. Qifa senang mendengarkan musik, lagu-lagu dan suka meniru lagu-lagu yang didengarkan nya. Walaupun apa yang diucapkan qifa belum jelas, namun nada-nada lagu suka ditirunya sambil menggoyangkan kepalanya. Apakah mungkin tipe gaya belajar qifa termasuk auditory. Emm.. bisa iya atau tidak, karena diusia nya yang masih dini bisa saja berubah tergantung dari stimulus-stimulus yang sering diterima qifa.  # harike 3 # Tantangan10hari # GameLevel4     # GayaBelajarAnak # kuliahBunSayIIP Jeddah, KSA Irma Tazkiyya