Langsung ke konten utama

Inside Out Family


TEMUKAN KELUARGAMU

Kriuk...kriuk,,,wow enaknya! setelah perjalanan gelap di gua, tibalah kita bertemu yang segar-segar, apa itu KEBUN APEL!.. Yeay! kita akan family gathering disini. Apa saja yang harus kita kerjakan?
  • Temukan siapa saja keluargamu yang makanan utamanya hampir mirip denganmu.
  • Berkumpullah, ngobrol bareng, makan bareng, stop ngemil makanan-makanan penggoda ya.
  • Tulis pengalamanmu bertemu keluarga di jurnal mingguan kita.
  • Pilih satu perwakilan keluargamu yang siap untuk Live di FB grup kita

Harta yang paling indah adalah keluarga........
 -----------------------------------------------

Perjalanan yang lumayan panjang untuk menemukan keluarga ini. Ngumpul barengnya keluarga ini di aplikasi Telegram. Sungguh sebenarnya kurang nyaman ngumpulnya di telegram, tetapi mencoba berproses bareng teman-teman yang lain. Hal yang baru di biasakan, semoga makin hari makin nyaman.


-Aktivitas yang pertama kami lakukan di dalam keluarga-

Awalnya kami berada di keluarga besar yang diberi nama "Inside Out Family," kemudian kami mengisi form pendataan untuk di masukkan ke dalam keluarga kecil yang dibagi menjadi beberapa sub-topik, diantaranya: 
  1. Self Healing
  2. Inner Child
  3. Manajemen Konflik
  4. Manajemen Marah 
Saya masuk di sub-topik manajemen marah. Mengapa saya memilih masuk ke topik ini? karena saya ingin mengontrol marah saya dengan baik. Saya rasa, diri ini bukan tipe orang pemarah, namun dengan kondisi saya di Negara rantau dengan dua anak balita (3 tahun 6 bulan dan dua tahun) membuat saya dalam kondisi lelah, terkadang mengalami 'sumbu pendek'. Alhamdulillah tidak ada pukulan, perkataan negatif yang keluar dari mulut saya. Saya biasanya mengeluarkan perkataan dengan nada tinggi ketika sedang marah. Dan pemicu marah saya yang paling sering adalah ketika melihat salah satu anak saya, hampir mencelakai saudaranya. Seperti, ketika mereka sedang bermain di atas, kemudian tiba-tiba kakak mendorong adiknya sampai terluka. Nah, di situlah saya teriak. Saya marah.

Ketika masuk keluarga ini, ada yang share terkait mengendalikan marah melalui channel FB. Ustaz Bendri Jaisyurrahman memberikan ceramah yang 'jleb' banget dihati. Beliau mengatakan, sebagai orangtua sudah ikut pelatihan parenting yang berbayar atau free, sudah baca buku parenting, baca terkait manajemen marah, tetapi ko masih gampang marah-marah sama anak. Itu tandanya kurang siraman spiritual, cobalah rutinkan bangun malam tahajud, serta membaca Al-qur'an dengan tartil. berdoa memohon kepada Allah, sang pemilik hati ini.

Ada juga yang share tentang bahasa kasih dari dr. Aisyah Dahlan, katanya manusia itu punya 5 bahasa kasih, antara lain:
  1. Sentuhan fisik
  2. Pujian
  3. Hadiah
  4. Waktu
  5. Pelayanan
 Bahasa kasih itu apa? Bahasa yg menyebabkan seorang manusia merasa dicintai oleh manusia lainnya. Bisa orang tua terhadap anak atau kita terhadap suami. Bahasa kasih ini perlu supaya dalam keluarga saling merasa dicintai satu sama lain.

Contohnya, ada anak yang senang banget peluk ibunya. Nah, sebagai orang tua harusnya kita memahami bahwa anak tersebut bahasa kasihnya adalah sentuhan fisik. Dia merasa disayangi orang tuanya ketika dihujani pelukan, belaian, kecupan sayang. Dengan merasa dicintai ini maka tangki cintanya akan penuh, akan membahagiakan. Insya Allah anak akan bertingkah baik ke kita karena dia merasa kalau kita full mencintainya. Ini seperti anak pertama saya, senang sekali dipeluk, dicium dan di gendong. Kalau anak laki-laki saya yang masih berusia 2 tahun, sepertinya bahasa kasihnya pujian atau apresiasi. Jadi kalau adik sudah melakukan suatu hal yang baik dan positif, saya suka memberikannya apresiasi, dan seketika wajahnya langsung sumringah senang.

Ohh ya, marah itu boleh, seperti juga boleh senang. Tetapi yang tidak boleh marah dalam 4 hal:
1. Menyakiti tubuh
2. Memaki (Menyebut label buruk)
3. Merusak
4. Membentak/ Teriak


Yang masih menjadi PR saya adalah nomor 4, yaitu teriak. 

Ada beberapa potluck makanan yang di bagikan dalam keluarga ini, anatara lain:
  1. https://bundaeuis.wordpress.com/2016/08/01/tips-sabar-menghadapi-ananda/ 
  2. Mengenal Innerchild  oleh Bunda Euis Kurniawati
  3. Manajemen Konflik dari Bunda Ruslinda Desiana
  4. Self Healing sadar nafas oleh Bunda Afa
  5. Manajemen Marah oleh Bunda Zakiyah Darojjah
  6. Manajemen Emosi dengan metode Reframing oleh Bunda Rusna Meswari 
  7. Mengenal dan Mengelola Emosi oleh dr. Aisyah Dahlan
  8. Amalan orang tua agar bisa berkomunikasi dengan baik pada Anak oleh Ustaz Bendri Jaisyurrahman
  9. Perbedaan Emosi Laki-laki dan Perempuan oleh dr. Aisyah Dahlan
  10. https://s.docworkspace.com/d/AETSc2jI9pEuwvyC9N6mFA Pengendalian Emosi menurut psikologis islam oleh Irma Tazkiyya
-Aktivitas di dalam keluarga-



- Ini jadwal dalam kelas Inside Out Family-



#bundacekatan
#thejungleofknowledge
#Institutibuprofesional
#kelasulatulat
Salam dari Jeddah, KSA
Irma Tazkiyya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puasa di Negeri Rantau

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiallahu ’anhuma, dia berkata:  Rasulullah sallallahu ’alaihi wasallam bersabda kepada wanita dari Anshar: ”Apa yang menghalangi anda melaksanakan haji bersama kami?” Dia berkata: ”Kami hanya mempunyai dua ekor onta untuk menyiram tanaman. Bapak dan anaknya menunaikan haji dengan membawa satu ekor onta dan kami ditinggalkan satu ekor onta untuk menyiram tanaman.” Beliau bersabda: “Jika datang bulan Ramadan tunaikanlah umrah, karena umrah (di bulan Ramadhan) seperti haji”. Dalam riwayat Muslim: “(seperti) haji bersamaku,” (HR. Bukhari, no. 1782, dan Muslim, no. 1256) Bulan Ramadhan mempunyai nilai tersendiri bagi saya dan semua umat muslim di belahan bumi ini. Bulan yang ditunggu-tunggu kehadirannya, karena dibulan suci Ramadhan kita mempunyai alasan kuat untuk meningkatkan aspek ibadah kita terhadap Allah SWT. Saat ini, saya tinggal di Jeddah Arab Saudi. Baru dua tahun saya menjalani ibadah puasa di negeri gurun penghasil minyak bu

Mandiri di taman bermain

Kemandirian perlu diajarkan sedini mungkin pada anak. Karena perilaku anak dapat dibentuk dari pengaruh lingkungan, sedangkan lingkungan terbesar anak-anak adalah rumah. Apabila anak sudah memasuki usia 1 tahun, seperti Tsaqifah Fahimmah Firdaus, nah wajib ni harus di latih kemandirian secara bertahap. Perlu proses waktu dan kesabaran untuk melatih anak usia 1 tahun untuk mandiri. Mandiri di taman bermain Pada seusia qifa (1 tahun 4 bulan), qifa dilatih untuk dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lain sehingga mampu mendukung qifa tertarik dengan lingkungan sekitarnya. Keingintahuan yang besar akan membantu qifa untuk mengeksploirasi lingkungan dan kemampuan motorik. Selama lingkungan yang nyaman dan aman maka saya sebagai orangtuanya tidak usah melarangnya, perhatikan dan berikan pengawasan saja. Salam Ibu Profesional Irma Tazkiyya # Hari 3 # Tantangan10Hari # Level2 # KuliahBunSayIIP # MelatihKemandirian

Mengamati Gaya Belajar Anak - part3

Hari ini banyak teman-teman qifa yang datang ke rumah, sambil nengokin baby boy. Dari teman-teman nya yang datang hari ini, qifa yang paling kecil baru 18 bulan. Qifa senang bermain bersama, bermain mobil-mobilan yang ada musik nya. Ketika tombol itu dipencet, keluarlah musik-musik  dan sekita qifa menggoyangkan kepalanya ke kanan dan kiri. Qifa senang mendengarkan musik, lagu-lagu dan suka meniru lagu-lagu yang didengarkan nya. Walaupun apa yang diucapkan qifa belum jelas, namun nada-nada lagu suka ditirunya sambil menggoyangkan kepalanya. Apakah mungkin tipe gaya belajar qifa termasuk auditory. Emm.. bisa iya atau tidak, karena diusia nya yang masih dini bisa saja berubah tergantung dari stimulus-stimulus yang sering diterima qifa.  # harike 3 # Tantangan10hari # GameLevel4     # GayaBelajarAnak # kuliahBunSayIIP Jeddah, KSA Irma Tazkiyya